Sabar merupakan sifat – sifat yang agung
yang Allah Subhanahuwata’ala jadikan sebagai salah satu sifat orang
yang bertakwa. Yang paling mulia dari orang – orang bertakwa ini adalah
para Nabi dan Rasul Allah Subhanahuwata’ala. Bahkan Allah menjadikan
sabar itu salah satu sifat para penduduk surga. Allah berfirman
وَسَارِعُوا
إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ
وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ () الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ
النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ()
“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang – orang yang bertakwa (yaitu) orang – orang
yang menafkahkan (hartanya) baik waktu lapang maupun sempit dan orang –
orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan ) orang. Allah
menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan “ ( Ali Imran : 133-134 )
Demikianlah sifat – sifat yang tidak
mungkin di sandang kecuali oleh orang – orang yang sabar. Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah telah berbicara tentang pengertian sabar dan keutamaanya,
beliau mengatakan :
“ Oleh sebab inilah sabar menjadi salah
satu hal yang wajib menunggu kesepakatan kaum muslimin, baik dalam
menjalankan semua kewajiban dan meninggalkan semua yang dilarang.
Termasuk di dalamnya ialah kesabaran dalam mengahadapi berbagai musibah
untuk tidak gampang menyerah atau mengeluh. Juga sabar untuk tidak
mengikuti hawa nafsu yang semua ini dilarang oleh Allah
Subhanahuwata’ala”
Allah Subhanahuwata’ala berfirman :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“ Dan mintalah pertolongan ( dari Allah )
dengan sabar dan ( mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali orang – orang yang khusyu ( Al Baqarah : 45 )
Sabar adalah perilaku utama seorang da’i
yang ingin berhasil dalam menyampaikan ajaran Islam dan As Sunnah.
Karena pada dasarnya manusia itu berbeda – beda pemahaman mereka
terhadap dakwah ini, di samping banyak syubhat yang muncul pada mereka,
sehingga menjadi salah satu diantara hal – hal yang mempengaruhi
sambutan mereka terhadap dakwah ini.
Maka, sesuai tingkatan sabar seorang
da’i demikan pula sambutan tehadapnya. Sebab, sabar itu sangat terasa
pengaruhnya. Firman Allah Subhanahuwata’ala :
وَلَا
تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ () وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“ Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah ( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba – tiba orang yang diantaranya dan antara dia ada permusuhan seolah –
olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat – sifat yang baik itu
tidak dianugrahkan melainkan kepada orang – orang yang sabar dan tidak
dianugrahkan melainkan kepada orang – orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar ( Fushshilat : 34 – 35 )
Hal ini dapat dibuktikan dengan
bahwasanya Allah Subhanahuwata’ala memberikan sesuatu kepada sifat yang
lemah lembut dan sabar yang tidak diberikanNya kepada keluh kesah dan
kekasaran. Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Sesungguhnnya Allah Maha Lemah Lembut.
Dan Dia memberikan kepada sifat lemah lembut apa yang tidak
diberikanNya kepada sifat kasar dan tidak memberikan sesuatu kepada
selainya.” (HR. Muslim Kitabul Birr wa shilah 16/220 no.2593)
Inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menunjukan kepada kita contoh konkrit kesabaran dalam bentuk yang
sanagat mengagumkan. Ketika dakwahnya ditolak masyarakatnya, mereka
menyakitinya, tidak mau menerimanya. Saat itu, malaikat penjaga gunung
datang menawarkan untuk yang menghempaskan dua gunung yang ada kepada
mereka. Namun kesabaran dan rasa santun pada diri Beliau terlihat jelas
dalam kondisi yang demikian pahit. Di mana beliau bersabda :
“Bahkan saya berharap agar Allah
mengeluarkan dari keturunan mereka generasi yang menyembah Allah dan
tidak menyukutukanNya dengan suatu apapun juga” ( HR. Bukhari Kitab
Badai Khalq 6/458 no.3231)
Alangkah hebatnya kesabaran dan keteguhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
berdakwah mengajak manusia kepada islam. Hal ini dapat mendorong
seorang da’i untuk memperoleh sifat yang agung dan mulia ini kecuali
dengan keikhlasan, keyakinan, dan keimanan kepada Allah
Subhanahuwata’ala. Sebab, dengan kesabaran, kesantunan itu akan semakin
besar pahala yang dia dapatkan, dan semakin bertambah imannya.
Akhirnya akan senantiasa mengharap
pahala kebaikan (ihtisab) dalam setiap mushibah yang dialami dalam
berdakwah mengajak manusia kepada Allah. Ketika beliau menghadapi
ganguan dari masyarakatnya ucapan yang keluar dari belau tidak lebih
dari
“ Semoga Allah merahmati Musa, Sengguh
dia sering di sakiti lebih banyak dari pada ini, tapi ia tetap sabar (
HSR. Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud )
Sumber : salafy.or.id
( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiyah, Pustaka Al HAURA)
0 komentar:
Posting Komentar